Perpustakaan BKKBN Kepulauan Riau
Otak Kiri dan Kanan Itu Hanya Mitos
Ketika diriset, tak ada temuan ilmiah yang bisa membuktikannya.
Selama ini diyakini karakter maupun kepribadian
seseorang dipengaruhi oleh kerja otak kiri dan otak kanan. Otak kiri dipahami
dominan dengan hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan
menulis, membaca maupun menganalisis.
Sementara otak kanan berperan dalam hal pengendalian emosi. Pada otak kanan,
terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi
tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis, dan segala jenis kegiatan kreatif
lainnya.
Tapi, penelitian dari ilmuwan University of Utah berkesimpulan keyakinan itu
adalah omong kosong. Hanya mitos belaka.
Dilansir LiveScience, 5
September 2013, peneliti telah berkesimpulan itu setelah menganalisis lebih
dari 1.000 sampel otak. Mereka tak menemukan bukti-bukti bahwa orang tertentu
lebih dominan menggunakan otak kiri maupun kanan.
Sepanjang penelitian, semua responden malah menggunakan otak mereka secara
bersamaan.
Menurut pemimpin studi, Dr Jeff Anderson direktur fMRI Neurosurgical Mapping
Service, University of Utah, memang meyakini adanya kecenderungan orang lebih
menggunakan bagian otak yang lain guna menjalankan fungsi tertentu.
Kecenderungan itu disebut lateralisasi.
Tapi, menurutnya tidak berarti penulis atau orator lebih menggunakan otak kiri
lebih daripada otak kanan.
Salah paham
Menurut Anderson, terdapat kesalahpahaman bahwa untuk menganalisis dilakukan pada
satu bagian otak saja dan semua proses kreatif juga hanya terjadi pada sisi
otak yang berlawanan.
Ia malah membantah, hal itu lebih merupakan hubungan antara semua daerah otak
yang memunginkan manusia untuk terlibat dalam kreativitas dan berpikir analitis.
"Ini bukan kasus otak kiri berhubungan dengan logika sementara penalaran
lebih dominan di otak kanan," jelas Anderson. "Demikian halnya
kreativitas, prosesnya tak didominasi pada otak kanan melebihi otak kiri,"
tegasnya.
Tim Anderson telah melakukan pindai otak responden berusia 7 hingga 29 tahun.
Peneliti memeriksa otak mereka saat beristirahat.
Peneliti menemukan aktivitas pada 7.000 bagian otak dan kemudian memeriksa
koneksi saraf bagian dalam dan saraf di antara daerah tersebut.
Meski peneliti melihat kantung lalu lintas saraf berat pada daerah tertentu.
Dan rata-rata, lanjut peneliti, kedua sisi otak pada dasarnya sama dalam hal
jaringan saraf dan konektivitas.
"Pada beberapa orang, kami tidak melihat pola yang mana seluruh jaringan
otak kiri maupun otak kanan lebih terhubung," jelas Jared Nielsen,
mahasiswa pascasarjana, yang juga terlibat pada studi itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar